
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Nokia untuk jaringan di Indonesia, Marko Kytoharju, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (23/11/2005). "Investasi ini sebagai bentuk kontribusi kami kepada Indonesia yang telah memberikan banyak manfaat," ujarnya.
Laboratorium yang direncanakan berlokasi di Bandung itu akan fokus pada pengembangan jaringan. Hingga saat ini, ujar Marko, investasi itu belum dimulai.
Hal itu, lanjutnya, masih dalam tahap persiapan. Termasuk mencari lokasi dan menyiapkan segala fasilitasnya.
Meski demikian, Marko mengaku sudah membicarakan hal itu pada pemerintah. "Saya sudah beritahu menteri selaku regulator dan responnya positif," imbuhnya tanpa mau menyebutkan siapa menteri yang diajak bicara.
Soal berapa besar investasi, Marko juga tutup mulut. "Pokoknya signifikan," ujarnya singkat.
NTC antara lain akan mengembangkan sistem dan teknologi untuk jaringan 2G, 3G dan teknologi lain yang akan datang. Kemudian, NTC juga diperuntukkan sebagai pusat pengembangan kompetensi dan transfer teknologi untuk konsumen, pegawai, dan mitra lokal Nokia.
Nokia juga tak menutup kemungkinan bagi penyedia konten lokal untuk berkolaborasi bersama melakukan uji coba aplikasi dan konten dengan jaringan Nokia. Selain itu, universitas lokal juga akan digandeng untuk program riset dan pengembangan jaringan.
Meski sudah merancang Nokia Technology Center, Nokia mengaku belum mempertimbangkan Indonesia sebagai target untuk mendirikan pabrik Nokia. Hal itu dikarenakan iklim politik, keamanan, dan ekonomi di Indonesia dianggap belum memungkinkan. (sumber:detik.com)