24 September 2005

Caught by Moment

Pagi ini aku ga ngira bakalan nemuin polisi dalam keadaan berlawanan.Selama ini boleh dibilang ga pernah terbujuk sama godaan menyeberang jalan pake kendaraan dalam posisi jalan kosong meski keadaan memungkinkan.Bahkan bisa dibilang kalo banyak kendaraan yang mendahului lampu hijau dalam jalurku, aku cuman bisa menahan geram.Apa mereka ga tahu sebenernya kalo mereka melakukan itu adalah merampas hak pengguna jalan lain.Bener kata Pak Sarlito kalau banyak orang Indonesia yang ceroboh.Jangan jauh-jauh menilik kasus kecelakaan pesawat, di jalanpun banyak yang seenaknya memotong jalan.

Tapi keadaan tadi pagi lain.

Tumben banget kali ini aku mengambil jalan melewati jalan Laswi dari arah buah batu.Biasanya aku lebih suka lewat terusan malabar bila ingin pulang.Pas di pertigaan jl cianjur, lampu traffic masih terlihat merah ke arah kanan.Biasanya sih jalan sini kalo mau lurus terus aja jalan, ditambah dengan ada motor lain yang berbuat demikian.Kali ini instingku menuntunku mengikutinya.
Baru 2 meter melewati garis jalan, seorang polisi tampak terburu-buru keluar dari posnya.Sambil melambaikan tangan untuk menyuruhku berhenti.Ups..bener-bener di luar kendali.

"Tadi lampunya merah A, knapa masih terus aja!" hardiknya begitu aku berhenti.
Paling yang bisa kukatakan hanya alasan saja, "Maaf pak, ga lihat".
Tampak bodoh memang dengan alasan itu, tapi biarlah.
"Matikan dulu motornya, ikut ke Pos!" suaranya kali ini sudah lebih kalem.
Aku serahin SIM dan STNKnya.Disana ada seorang lagi polisi yang sedang berjaga sambi ditemani segelas teh.
"Ini PHH Mustapha sebelah mana?", begitu melihat alamat dalam SIM.
"Deket-deket kampus lah".Lalu dia mulai mengangkat jari telunjuk ke bibirnya.
"Mau damai atau pengadilan nih" tantangnya.Wah, magic wordnya keluar juga.

"Pengadilan aja deh pak".Begitu banyak alasan untuk menjawabnya tegas kali ini.aku masih belum percaya dengan uang damai.Ini kan korupsi kecil-kecilan, mana ada tanda buktinya kalo kita melakukan pembayaran, tapi yang lebih penting lagi dipertanyakan sih kemana uang damai itu selanjutnya mengalir.Iya kan?

"Dah deh, pulang aja sana!", lanjutnya.Apalagi nih, tanyaku.Berubah jauh sekali dari dugaanku.
"Kenapa pak?"aku pura-pura tuli."Bawa nih SIM ama STNKnya, lanjutin aja sana".
Ada apa ini? apakah ini berhubungan dengan tolakanku dengan tawaran damainya?, wah aku hanya bisa bilang "Makasih pak, eh salamin dulu"ajakku"Terima kaish banget pak!".

Sampai sekarang pun aku maish bertanya-tanya untuk kejadian tadi.Ah, syukurlah.Paling hanya itu.Tapi aku jadi teringat salah satu kantor polisi yang terletak di jalan PHH Mustapha, ya...bisakah karena itu?

PPL IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Jika ditanya apa yang kau suka dari kehadiran mereka? Mereka punya jawabannya : semangat yang tinggi dengan keingintahuan yang tipikal mahas...