05 September 2005

Potong rambut

Untuk kedua kalinya rambut kaka dipangkas.

Pertama kali saat aqiqah, seminggu setelah kelahiran.Waktu itu rambutnya belum semerata skarang.Masih ada beberapa bagian yang botak alias tak berambut.Kali ini tanpa alasan khusus, rambutnya mesti dipotong.Selain....biar kompak gaya rambutnya sama bapaknya.Hehehe....

Setelah aku selesai dipotong rambutnya, kaka yang saat itu masih dalam keadaan tertidur kita pindahin kekursi yang masih kosong.Masih dalam gendongan mamanya, sang tukang cukur sesekali memegangin rambut depannya yang sudah panjang.
"Jambulnya mau dipotong?" tanyanya."Sekalian aja deh A, digundulin aja" jawab istriku."Gimana kalo disisain 1 senti"tawarnya."Kepalanya masih lemah, kwatir ga bisa rapi".
Tadinya aku pikir justru lebih mudah motongnya kalo digundulin, ternyata tidak kalo berhadapan dengan bayi."Gak papa deh, ikutan aja".

Baru sekali alat cukurnya mengenai bagian rambutnya, kaka langsung membuka mata.Mungkin karena bunyinya.Disinilah kadar kesulitannya bertambah.Ga gampang ngajak anak kecil tenang saat rambutnya dipotong.Mungkin itu juga yang jadi alasan kenapa mas yang tadi motong rambutku nyerah waktu ditawarin motong si kaka."Ada yang udah biasa",katanya.Ternyata untuk urusan seperti ini ga semua orang sanggup.Lebih baik mempercayakan kepada yang sabar, kali ya.

Tapi kali ini kaka tidak seaktif biasanya kalo baru bangun tidur.Coba kali dia haus, wah bisa-bisa mama mesti menunda acara potongnya untuk sementara.Cukup di dekap dengan tangan kanan, kaka pun diam.Pasrah tepatnya.

Dan hasilnya ..

PPL IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Jika ditanya apa yang kau suka dari kehadiran mereka? Mereka punya jawabannya : semangat yang tinggi dengan keingintahuan yang tipikal mahas...